Sebatas Tegur Pekerja

Sebatas Tegur Pekerja

DPUPESDM dan Kontraktor Harus Jantan Akui Pengawasan Lemah \"\"HARJAMUKTI - Kontraktor pasar Perumnas berdalih sudah menginstruksikan para pekerja untuk memasang keramik sesuai rencana anggaran biaya (RAB). Sebelumnya, sejumlah pedagang membongkar kembali keramik yang sudah terpasang tanpa adukan semen. Perwakilan kontraktor CV Tri Jaya Teknik, Anwar menjelaskan dasar bangunan yang hendak dikeramik harus ditinggikan. Bila bicara teknik, saat pemasangan keramik di atas 2,5 cm dari dasar atau tanah, maka pemasangan harus diawali dengan pasir. Baru kemudian adukan semen. \"Saya sudah bilang kalau di atas 2,5 cm, itu harus pakai pasir, baru adukan. Kalau di bawah 2,5 cm, adukan langsung. Tapi sepertinya (pekerja, red) salah tangkap. Akhirnya malah pasir saja,\" terangnya saat ditemui di pasar Perumnas, Senin (5/11). Anwar mengaku sudah melakukan peneguran pada pekerja. Ia kembali mengingatkan terkait pemasangan keramik, yang kemarin dibongkar pedagang pun sudah kembali dipasang sesuai standar. \"Sudah kami perbaiki lagi. Dan kami juga sudah mengingatkan kembali para pekerja terkait masalah teknis tadi,\" tuturnya. Direktur Utama CV Tri Jaya Teknik, Adhi Fajar juga mengaku sudah menegur pekerja. Pemasangan keramik pun sudah dilakukan kembali. Kemungkinan pemasangan yang salah itu diakibatkan karena konsentrasi para pekerja sudah menurun. \"Namanya pekerja itu kan semangat kerja tinggi pas pagi hari. Menjelang makan siang, sudah tidak begitu konsentrasi. Habis makan siang semangat lagi, dan menjelang pulang tenaganya sudah habis. Mungkin kelewatan, tapi sudah kami perbaiki,\" dalihnya. Adhi menjamin pembangunan pasar Perumnas saat ini berjalan sesuai RAB. Tiap bangunan selalu memperhatikan aspek yang ada. \"Saya jamin ini sesuai dengan RAB. Tidak ada yang tidak sesuai,\" tegasnya. Kabid Cipta Karya DPUPESDM, Edi Kuwatno sudah mengetahui permasalahan pemasangan keramik yang tidak sesuai. Sebagai pengawas, pihaknya sudah melakukan peneguran. \"Katanya karena pekerja kurang paham instruksi yang diberikan, sehingga pemasangan jadi kurang maksimal. Tapi sudah kami tegur, dan hari ini (kemarin, red) sudah diperbaiki,\" jelasnya. Edi menyebutkan karena tanah atau dasar bangunan pasar Perumnas yang akan dikeramik itu harus ditinggikan, maka sebelum dipasang harus menggunakan pasir terlebih dahulu. Baru kemudian menggunakan adukan semen dan dipasang keramik. Pengamat kebijakan publik, Afif Rivai MA menilai, kelalaian pekerja dalam pemasangan keramik semata-mata akibat dari pengawasan DPUPESDM dan pihak kontraktor yang amat minim. Ia menyesalkan mengapa jika persoalan terangkat ke media, pihak-pihak yang seharusnya bertanggung jawab malah mencari kambing hitam. “Cobalah bersikap gentleman (jantan, red) dan bijaksana. Mengapa tidak mengakui saja, kalau pemasangan keramik itu asal-asalan karena pengawasan yang lemah,” tegasnya. (kmg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: